Jumat, 03 Februari 2012

Ladang Tangisan

---warna musim semi bisa datang dengan tenang, jika aku bisa melupakanmu.
---bisa tertekan dengan kedua mata melihat keindahan yang tenggelam, hanya bisa tertawa dalam kesepian
---warna musim bisa berubah untuk ke tiga kalinya, menjaga nafas yang terapung di rawa
---aku tenggelam dengan pukulan, sia-sia memiliki ilusi yang terjaga
---membunuh kenyataan lebih dari yang terdengar, menyakiti luka ringan, mengubur namamu
---seperti akar yang membusuk menunduk berayun di bawah transparan
---roda berputar, membelokan pendengaran yang berkecut-kecut murni
---bisa gila kan? Semuanya kata jelek di laut dangkal, kejelasan dan kesalahan semakin kotor
---selamat tinggal, aku jatuh dalam kegelapan ketidakadilan
---selamat tinggal, berakhir di sini
---ratapan hujan air mata, mengalir setiap kali menghadapi ketiadaan
---mengeja kata kata yang kabur, air mata kapan-kapan mengering
---aku bisa dibunuh keheningan, di akhir jalan dalam bayangan kehilangan fikiran
---seperti akar yang membusuk, menunduk berayun di bawah transparan
---roda berputar, membuang tubuhku yang berderit
---aku melihat sesuatu yang mirip dengan yang kulihat
---ratapan hujan air mata, mengalir setiap kali menghadapi ketiadaan
---mengeja kata kata dengan air mata kabur
---jika hidup dalam keheningan, aku jatuh kesepian.
---terukir seperti tak bisa tertawa untuk kedua kalinya.
---dan aku mencintaimu, ada aku yang memandangmu
---ada aku yang menginginkanmu, ada aku yang kehilanganmu
---ada kau yang mencintaiKu, ada kamu yang memandangku
---ada kamu yang menghancurkanku, ada kamu yang merenggutku
---ada kamu yang membunuhku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar